perubahan ( Kisah 1)

lkisah, di tahun 1930an, ada seorang mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi di Mesir. Ketika datang waktu salat, ia segera mencari tempat untuk menunaikan salat. Lantas ia bertanya kepada mahasiswa lainnya dan ditunjukkan sebuah tempat untuk melakukan salat. Tempat tersebut adalah sebuah ruangan kecil, di bawah tanah yang pengap. Ia merasa heran dengan rekan-rekannya yang tidak terlalu memperhatikan salat. Namun, ia tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan salat di tempat tersebut.

Ruangan kecil itu kumuh dan berantakan. Di sana ia mendapati sebuah tikar usang dan seorang pekerja kampus yang akan melaksanakan salat. Ia bertanya, “Apakah Anda juga akan salat di sini?”. Orang itu menjawab, “Ya, karena tidak ada orang lagi yang hendak salat bersama saya. Selain itu, tidak ada tempat salat lain selain di sini”. Mahasiswa baru tersebut lantas berkata, “Saya tidak mau salat di tempat ini”. Ia lantas naik ke atas dan mencari sebuah ruangan perkuliahan. Lantas, ia berdiri di tengah-tengah ruangan, mengumandangkan azan dengan keras, dan mendirikan salat di tempat tersebut. Orang-orang terkejut dan sebagian menertawakan tindakannya. Tapi, mahasiswa baru tersebut tidak ambil peduli dengan tindakkan mereka.

Hari-hari berikutnya, hal yang sama berulang. Masih saja banyak orang yang menertawakannya. Tapi, ia tetap tak bergeming. Hingga pada akhirnya, orang-orang tidak lagi menertawakannya. Dan, terjadilah perubahan itu..
Pekerja kampus yang semula melakukan salat di ruangan bawah tanah, mulai terdorong untuk mengikuti mahasiswa baru tersebut. Tidak lama kemudian, jumlah yang ikut salat berjamaah bersama mahasiswa baru pun bertambah banyak. Hal tersebut lalu menjadi pembicaraan di kalangan kampus. Hingga suatu hari, rektor kampus memanggil pemuda tersebut dan berkata, “Kalian salat di tengah-tengah ruangan perkuliahan. Kondisi ini tidak boleh berlarut. Nanti kami akan membangunkan sebuah masjid yang bersih dan rapi untuk tempat kalian melaksanakan salat”. Akhirnya dibangunlah masjid pertama di sebuah fakultas kampus tersebut. Dan, tidak disangka, peristiwanya tidak hanya berakhir di sini. Selang beberapa waktu, setiap fakultas di kampus tersebut turut membangun sebuah masjid untuk meringankan umat Muslim dalam melaksanakan salat.

No comments:

Post a Comment